MERASUKI KARYA

Universitas Negeri Surabaya atau yang biasa kita kenal UNESA, salah satunya bertempat di jl. Lidah wetan. UNESA ini merupakan salah satu Universitas yang terkenal di Surabaya. Akses menuju dalam kampus terbilang sangat luas, jarak antara fakultas satu dengan fakultas yang lainnya tidak berdekatan satu sama lain.  

Menurut berita yang ada, memang suasana di area menuju ke kawasan UNESA pun sudah ada beberapa mitos yang beredar seperti danau di sebelah gerbang UNESA yang cukup besar memiliki isu atau bahkan ritual khusus dengan memberi kepala kambing maupun sapi setiap satu tahun sekali. Menurut kepercayaan, jika itu tidak di lakukan maka akan ada tragedi yang memakan korban di sekitar danau. Jika kita mendengar mitos maka kemungkinan yang ada di benak kita adalah segala hal yang berbau mistis yang membuat kita akhirnya percaya.

Mitos yang sama juga berkembang di dalam UNESA, yaitu berada di salah satu Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) lebih tepatnya di gedung T3 di Fakultas Seni Rupa. Fakultas ini merupakan sebuah gedung yang sudah dibangun cukup lama yaitu pada kisaran tahun 1983, dan mulai digunakan pada tahun 1987. Semua kegiatan mahasiswa Fakultas Seni dilakukan di lantai dua maupun lantai tiga karena disana ada berbagai macam-macam studio yang berfungsi untuk mengaplikasikan karya-karya dari mahasiswa. Dari pengalaman mahasiswa-mahasiswa dan penjaga gedung, ada beberapa studio yang bisa dikatakan angker khsususnya di lantai tiga karena beberapa dari mahasiswa sering menjumpai atau mengalami gangguan dari makhluk halus.

“Kalo disini itu karena dulunya seperti hutan rimba, kalo dikatakan ada isu begitu itu emang ada masuknya. Karena saya sendiri tiap hari raya saya jaga disini di fakultas ini seakan-akan ada orang jalan, tapi gak ada orangnya. Terus juga sewaktu saya jaga disini ini sektiar jam 1, dikamar mandi itu ada suara air, suara orang mandi, ketika kita hampiri dikamar mandinya itu g ada bekasnya sama sekali dan sering juga ada kesurupan.” Ucap Hadi (60) yang 15 tahun bekerja sebagai penjaga gedung.

Ke angker-an di lantai tiga ini juga di tambah dari lukisan wanita yang berada di studio lukis, hingga sekarang tidak ada orang yang berani memindahnya ke tempat yang lain. Secara gambaran, lukisan ini berdasar warna hijau dan di tengahnya ada gambar wanita yang cantik, sorot mata dari wanita ini seakan-akan mengikuti kemana kita akan berjalan. Lukisan ini ada sejak sekitar 2004 namun aura negatif yang dirasakan langsung muncul ketika lukisan itu ada. Memang secara teknis hal melukis ini harus dilakukan sepenuh jiwa seperti yang dikatakan mahasiswa aming “Jika kita ingin melukis yang bagus, maka jiwa kita dulu yang harus masuk dalam lukisan itu tapi itu semua disertai dengan tirakat seperti puasa atau ritual dan jika lukisan itu sempurna maka tidak lama lukisan itu juga akan ada penghuninya.” Ujar aming.  

Maka dari itu hingga sekarang lukisan tersebut tetap pada posisi awal karena tidak ada satu pun yang berani untuk mengubahnya. Menurut salah satu pendapat mahasiswa UNESA, Daril (22) yang lebih mengenali berbagai isu yang terjadi di gedung fakultasnya sendiri mengatakan “Memang ada satu lukisan gambar wanita yang di takuti sama mahasiswa disini jika ada pameran karya hanya lukisan itu saja yang tidak dikeluarkan karena saya juga melihat yang menjaga lukisan itu di kanan dan kirinya ialah dua sosok wanita dan
anaknya mungkin itu anaknya yang lari-lari gitu.” Ucap daril sambil menunjuk lokasi.

Selain lukisan, ada pula seni lainnya yang memiliki mitos yaitu patung. Patung di Fakultas Seni ini sering di buat sedemikian rupa yang mirip dengan dosen yang mengajar. Menurut pengalaman dari mahasiswa seni sendiri, patung kepala yang telah dibuat ini dari waktu ke waktu akan mirip dengan wajah dosen dengan sendirinya seperti yang di ungkapkan oleh Aming “Biasanya anak-anak kalau buat patung pertama memang terlihat yaa mirip tapi tidak sepenuhnya tapi kan disitu ada empat patung kepala dosen nah salah satu dosen itu sudah meninggal kepala patung itu jika dilihat anak-anak malah mirip seperti muka asli dosen itu, miripnya ini mirip banget dan sempurna.”

Memang di lantai tiga FBS ini ialah pusat berkumpulnya makhluk halus dikarenakan berkembangnya mitos yang ada dan ada kasus anak bunuh diri di lantai tiga maka mahasiswa disini tidak berani lagi  mengerjakan tugas lebih lama di lantai tiga dan akhirnya lantai tiga ini cukup di bilang jarang terpakai. Jadi, suasana di lantai tiga sekitar pukul 5 sore mendekati maghrib sudah bisa dirasakan dengan hawa berbeda dan sudah mulai suara-suara berdatangan “Disini seperti suara anak-anak yang sedang berlari-lari aku dulu pernah hidupin lampu-lampunya ya melihat dipojokan ada, disebalah kanan-kiri terus ini kamar mandi itu paling banyak.” Ucap daril.

Hal yang dilakukan mahasiswa untuk menutupi rasa takut mengerjakan tugas melukis di studio lukis,  ialah dengan minum(mabok). Waktu mereka melukis memang disengaja untuk membuat dirinya mabok dan jika mereka sudah setengah sadar  maka rasa cuek itu timbul meskipun dia melihat atau duduk bersebelahan dengan makhluk halus.

Kembali lagi dengan mitos bahwa memang semua tempat diyakini memiliki mitos masing-masing namun disini mitos yang diangkat bisa di bilang banyak merasuki patung atau lukisan yang di buat oleh mahasiswa. Kejadian-kejadian yang dialami setiap mahasiswa juga bisa terjadi pada semua orang yang memiliki lukisan, seperti yang dikatakan seorang ahli supranatural “Semua yang berbau lukisan  atau patung apalagi yang mirip dengan makhluk hidup ini pasti akan cepat dirasuki oleh makhluk halus karena mereka suka dengan wujud-wujud seperti itu dan mereka bisa menetap lama dan menghidupkan lukisan atau patung dan jangan sekali-kali bertindak semena dengan lukisan yang sudah dipercayai kuat penghuninya”. Ucap Hendro (32)

Dengan fenomena seni yang ada, mungkin kita tidak perlu terpengaruh dan takut karena hal itu bisa menjadi penghalang untuk menyalurkan talenta seni yang kita punya. Selain itu nantinya kita bisa mengalami gangguan psikis menjadi takut dan menggap bahwa makhluk halus itu lebih harus di takuti dibanding takut dengan Tuhan.(Depth_News)

Berita terkait :
Lagi, Ada Mayat Tanpa Busana di Kampus Unesa

Mahasiswi Unesa Terjun dari Lantai 3